Senin, Mei 08, 2006

Berbagi Suami

Ini review yang kedua.
Dipost di blog sebelumnya tanggal 29 Maret 2006.


_______________________________________________

Liat judul di atas, jangan mikir yang serem2 dulu. It's not about me, tapi itu judul film Indonesia kedua yang mau gue bahas. Judulnya, "Berbagi Suami", emang terkesan corny banget dan bikin ilfil. Tapi kalo liat siapa sutradaranya, pasti bakalan tertarik. Soalnya yg bikin film ini adalah Nia Dinata. Tau dong siapa? Betul banget, sutradara perempuan yang sukses dengan film "Arisan!" yang sempet heboh beberapa tahun lalu. Dari judulnya udah ketebak nih film tentang apa. Yup, ceritanya emang tentang poligami.

Film ini menceritakan tiga perempuan, Salma (Jajang C. Noer), Siti (Shanty), dan Ming (Dominique), yang berbeda latar belakang, status sosial dan kehidupan, tapi mempunyai masalah yg sama : poligami. Mereka gak saling mengenal, tapi kadang2 bertemu di ruang publik (mirip2 "Crash" gitu lah).

Salma adalah seorang dokter kebidanan yg taat agama dengan kehidupan yg mapan bersama anak laki2nya Nadin (Winky Wiryawan). Permasalahannya cuma satu : suaminya, Pak Haji (El Manik), ternyata punya istri muda (Nungky Kusumastuti). Kecemburuan Salma pun muncul sampai tiba2 muncul istri yang ke-3....

Siti adalah gadis Jawa yg mencari kehidupan diJakarta. Tinggal di rumah Pak Liknya (Lukman Sardi), bersama ke-2 istrinya (Ria Irawan dan Rieke Diah Pitaloka). Berbeda dengan cerita sebelumnya, istri2 Pak Lik justru akrab satu sama lain. Apalagi setelah Siti dijadikan istri ke-3.

Sementara Ming adalah gadis keturunan Tionghoa yang bekerja di restoran Koha Abun (Tio Pakusadewo). Karena kecantikannya Koh Abun pun mengawini Ming, bahkan istrinya yg galak, Cik Linda (Ira Maya Sopha) gak bisa ngalangin dia. Masalah timbul sewaktu Firman, bekas pacar Ming datang....

Kesan gue abis nonton film ini : KEREN BANGET!! Gue sampe shock! Tanpa baca review apa pun, dengan nama "Nia Dinata" doang, gue langsung nonton, dan gue puassss banget. Ceritanya kuat, akting pemain2nya top abis, directing-nya bagus dan dikemas dengan rapi. Tapi gak sok kebarat-baratan, malah kerasa Indonesia banget. Sasuga Nia Dinata. Teh Nia, you're the best!

Film berawal dari cerita 1 sampai selesai, terus dengan alur flash back berlanjut ke cerita 2 dan begitu seterusnya. Gw paling suka cerita pertama, soalnya kocak abis. Dialog2nya itu lho nendang banget! Terutama kata2 Pak Haji ke anaknya, sama "unpredicted thing" di akhirnya. Di cerita kedua gue suka akting pemain2nya. Yang kita liat bukan lagi bintang film yang berusaha berakting, tapi karakter2 yang bener2 real. Terutama Shanty, karena gue sempet underestimate gitu sebelum nonton. Tapi ternyata mainnya keren banget.

Kekurangannya menurut gue, cerita ke-3 tuh agak2 gak berisi gitu. Kesannya dipanjang-panjangin dan gak penting. Walaupun ceritanya tetep bagus, tapi tension-nya jadi turun. Padahal semakin ke akhir film kan harusnya naik. Tapi akting Dominique di sini sebagai newcomer patut dipuji. Begitu juga sama Ira Maya Sopha (welcome back!). Dan gue suka banget sama endingnya. Keren deh!

Walau mungkin alur yang berulang-ulang dan tension yg agak turun di cerita ke-3 bikin film ini kalah menarik sama "Arisan!", tapi overall, nih film gak cuma pantes dikasih dua jempol, tapi tiga, malah mungkin empat (pake jempol kaki juga, saking bagusnya!). Gue berharap film ini dapet penghargaan, baik di dalam maupun luar negeri. Karena Teh Nia pantes, malah menurut gue HARUS dapet award.

Sekali lagi, hidup film Indonesia!!
_________________________________________________


Katanya film ini dapet sambutan yang meriah di festival film di Amerika kemarin, lho! Gue semakin yakin film ini bakal menang banyak di FFI 2006. Dari Sutradara Terbaik, Skenario Terbaik, Pemeran Utama Wanita Terbaik, Pemeran Pembantu Wanita Terbaik, sampe Film Terbaik. Gue dukung Nia Dinata!!


Tidak ada komentar:

Posting Komentar