Selasa, November 13, 2007

The Game Plan

Gw akan menilai film ini sebagai film keluarga. And as you know, seperti kebanyakan film keluarga lainnya, ceritanya klise banget dan predictable. Tapi itu juga keunggulan film ini. Semua akan berjalan sesuai harapan kita, dan membuat filmnya sangat sangat nyaman untuk ditonton.

Ceritanya tentang Joe Kingman (Dwayne "The Rock" Johnson), seorang pemain football terkenal yg selalu menjadi jagoan di setiap pertandingan. Hidupnya yg penuh kemewahan (tapi kesepian), berubah ketika Peyton, seorang anak perempuan yg mengaku anaknya, datang dan meminta untuk tinggal di apartemen Joe selama sebulan.

Peyton yg ternyata nggak selugu penampilannya selalu membuat kekacauan di sekitar Joe. Tapi lama-kelamaan hubungan mereka semakin dekat, dan tanpa disadari kehadiran Peyton mengubah diri Joe dan orang2 di sekitarnya.....

Ceritanya emang gampang ditebak. Bahkan kita udah tau gimana endingnya di 15 menit pertama. Misalnya waktu Peyton nanya ke Joe di awal film, "What is the best thing that ever happened to you?". Udah bisa ditebak dong kalo Peyton bakal nanya hal yg sama di akhir film dan apa jawaban dari Joe.

Walaupun begitu, bisa dibilang hampir semua scenenya tepat sasaran. Penonton bakal ketawa di scene yg lucu, dan hampir nangis di scene yg sedih. Karakter tokoh2 di dalam film juga menarik. Mulai dari Joe sendiri, Peyton yg imut tapi pinter, manager Joe yg menyebalkan tapi lucu, dan temen2 Joe yg kocak dan lovable.

Gw suka kelakuan Peyton dan orang2 di sekitar Joe. Terutama Stella, managernya Joe yg selalu bermusuhan sama Peyton, dan salah satu temen Joe di tim footballnya yg selalu berantem sama Peyton kayak anak kecil. Ada juga yg badannya gede dan menyenangkan, tapi ternyata sensitif bgt. Pokoknya lucu deh.

The Rock juga cukup berhasil memainkan tokoh Joe dan membuktikan kalo dia bisa main film komedi. Dia bisa menjadi lucu dan tangguh sekaligus. Tapi yg mencuri perhatian adalah Madison Pettis yg jadi Peyton, anaknya Joe. She's soooo cute.

Buat yg gak suka film keluarga, mungkin film ini akan kelihatan "stupid". Dan emang film2 dgn tema kayak gini udah banyak bgt. But as a family movie, The Game Plan is fun to watch. Apalagi kalo ditonton bareng anak2 (bagi yg udah berkeluarga). Cocok deh buat hiburan ringan di hari libur.


Grade : 7 /10


BACA SELENGKAPNYA.....

Sabtu, November 10, 2007

Resident Evil : Extinction

Gw nonton filmnya yg pertama dan kedua, dan pengen tau kelanjutannya. Abis ceritanya gak selesai2, bersambung mulu. Gw berharap bakal selesai di film ketiga ini. Dan ternyata endingnya..... gimana ya? He he he.... Tenang aja, gak bakal gw tulis di sini, biar gak spoiler.

Setting ceritanya kali ini beberapa tahun setelah Resident Evil 2, dimana Umbrella gagal mencegah virus yg udah menyebar ke seluruh dunia, dan sebagian besar daratan, termasuk kota2 besar menjadi gurun pasir karena pengaruh virus tsb.

Tapi ternyata jauuuuuuh di bawah tanah, Umbrella masih ada dan sekrang berusaha menjinakkan zombie2 yg terinfeksi virus. Mereka juga masih menjalankan "Proyek Alice" dan berusaha menemukan Alice yg asli yg hilang dari pantauan mereka.

Selain Alice, yg udah jadi "manusia super setengah cyborg", ada beberapa orang lagi yg masih selamat. Carlos Olivera dan L.J. dari Resident Evil 2 termasuk di antara orang2 itu. Mereka berpidah2 tempat sambil menghindari serangan zombie2.

Sampai Alice menemukan sesuatu yg menunjukkan kalo ada tempat yg aman dari zombie. Apakah mereka berhasil menuju ke sana sebelum Alice ditemukan Umbrella? Nonton aja sendiri... he he he.

Eniwey, filmnya keren, kalo diliat dari action dan special effects-nya. Adegan yg banyak burung gagaknya seru banget. The crows were creepy!! Scene itu salah satu highlight film ini. Milla Jovovich (bener gak tuh tulisannya??) juga cool abis. Agak2 cowboy (atau cowgirl?) gitu deh.

Tapi kalo dari ceritanya.... Jujur aja, gw lebih suka yg pertama. Lebih ada dramanya. Dan fight scene terakhirnya kerasa agak2 aniklimaks gitu. Padahal semua fight scene sebelumnya lumayan keren.

Satu lagi, where the hell is Jill Valentine?? Padahal gw suka dia di Resident Evil 2. And what happened to her?? Gak diceritain sama sekali dia kenapa. Kayak di X-Men 3 aja, gak ada Nightcrawler-nya dan gak ketauan nasibnya gimana.

Walaupun begitu film ini tetap menghibur. Apalagi buat yang nonton karena mengharapkan action dan special effects yg keren, dan Milla yg cool and sexy. Dijamin gak bakal kecewa. Tapi kalo mengharapkan ceritanya, jangan berharap banyak.

Oh iya, dari endingnya, apakah bakal ada Resident Evil 4? Hmm.... we'll see....


Grade : 6.5 /10

BACA SELENGKAPNYA.....

Kamis, November 08, 2007

1,1 Juta Penonton untuk "Get Married"

Siapa sangka, persaingan film2 lebaran yg didominasi film2 horor, justru dimenangkan oleh satu2nya film komedi. Gw pernah nulis tentang Jelangkung 3, Kuntilanak 2, dan Pocong 3 yg bersaing untuk mendapat penonton paling banyak di musim lebaran. Dan gw waktu itu berharap Pocong 3 yg menang.

Ternyata gw salah besar. Karena yg paling sukses adalah "Get Married", sebuah film komedi yg gak pernah masuk perhitungan gw. Kalo gak salah, film terukses tahun ini adalah Terowongan Casablanca, dan Naga Bonar Jadi 2 yg masing2 meraih penonton lebih dari 1,2 juta orang.

Dan menurut kabar terakhir, Get Married ditonton gak kurang dari 1,1 juta orang dalam waktu cuman sebulan. Jadi tunggu beberapa minggu lagi, mungkin kita akan mendapat film paling laris tahun ini. Gak nyangka aja film komedi bakal merajai tahun ini.

Padahal film ini promosinya gak gede2 amat. Gw aja gak tau bakal ada Get Married sampe beberapa hari sebelum dirilis. Malah gw mikir, "Berani amat nih film? Pemutarannya bareng sama film2 besar kayak Kuntilanak 2 dan Pocong 3 yg promosinya lebih banyak. Paling gak laku dan langsung ilang dari bioskop."

Dan hasilnya, berbeda 180 derajat dari yg gw kira. Sementara Get Married masih adem ayem di bioskop2, 2 film horor tadi udah gak keliatan lagi. Kalo gw liat, kesuksesan film ini lebih karena tepat pada sasaran. Filmnya komedi, dan emang lucu banget. Kemunculan Ringgo, Desta dan Aming juga memberi nilai plus.

Banyak yg gak berharap banyak, dan "terpaksa" nonton film ini karena males nonton film horor. Tapi ternyata filmnya kocak dan memuaskan. Terus "berita positif" ini menyebar, dan orang2 yg mungkin tadinya gak tertarik jadi pengen nonton.

Sekarang pertanyaannya, apa ini berarti penonton udah bosen sama film horor? Mungkin aja. Walaupun film2 horor tahun ini masih laku. Misalnya tadi Terowongan Casablanca yg dapet 1,2 juta penonton. Atau Malam Jumat Kliwon yang sampe 900 ribu penonton lebih.

Tapi "kekalahan" film2 horor dari satu film komedi cukup menjadi tanda2 kejenuhan penikmat film Indonesia akan film horor. Dan menurut gw ini pertanda yg bagus, biar akhirnya produser2 mau bikin film2 dengan genre yg lain dan cerita yg lebih kreatif.

Karena gw pernah baca di internet, salah satu produser film horor bilang dia gak peduli sama kualitas filmnya selama filmnya itu laku keras. Ck..ck..ck... Bener2 komentar yg sangat bertanggung jawab. Makanya, supaya dia gak terus-menurus membodohi orang Indonesia, film2 horor kacangan itu HARUS gak laku. Dan film2 yg bagus HARUS laku.

Dan yg bisa membuat itu terjadi adalah penonton film Indonesia sendiri. Ya kita2 ini. Caranya dengan nonton film yg bagus, dan cuek sama film gak bermutu. Ya nggak? Cuman, emang sih gak gampang. Kita nonton bukan karena kualitas filmnya, tapi lebih karena selera. Dan gak tau kenapa, orang Indonesia suka banget sama film horor.

Tapi seperti yg gw bilang tadi, kesuksesan Get Married bisa menjadi salah satu pertanda yg bagus. Karena filmnya sendiri lumayan bermutu dan menghibur, walaupun masih ada kekurangan dari segi cerita. Selain itu film2 berkualitas lainnya juga mulai dilirik penonton, kayak Naga Bonar Jadi 2, atau Selamanya yg juga laris.

Sebenernya gw gak keberatan sama film horor, asal kualitasnya bagus. Pocong 2 & 3 salah satunya contohnya. So, tinggal gimana kitanya aja. Supaya bisa lebih pinter milih2 film. Biar perfilman Indonesia bukan film horor gak jelas doang, tapi lebih diwarnai film2 yg bisa dibanggakan.


BACA SELENGKAPNYA.....